Selasa, 31 Desember 2013

KEAJAIBAN DI TAHUN BARU

Hai, namaku Baby ,,,
Aku masih duduk di bangku kelas 3 SMA, aku termasuk anak yang biasa aja di kelas, gak pinter dan gak bodo" amat hehehe :D. Orang tua ku sudah lama berpisah dan bukan berarti aku anak brokenhome juga, aku juga memiliki adik laki-laki yang sangat menyebalakan, karena dia selalu membanggakan tampangnya yang manis mirip artis korea (G-DRAGON). Padahal gak ada mirip-miripnya, iyaaahhh namanya juga anak SMP masih ababil gitu hihihihi,, oh iya, kami sekarang tidak tinggal bersama lagi setelah aku lulus SD. Ya, aku ikut dengan ibu ku saat umurku 12 tahun, menyakitkan sekali rasanya berpisah dengan adikku, walaupun dy sedikit menyebalkan, dan dia tetap tinggal dengan Bapakku.
 Aku sudah terbiasa sekarang melalui hariku tak bersamanya, tak jarang aku datang mengunjunginya di ruma Bapakku, hanya sekedar bertanya keadaannya dan bersma. Tapi saat itu dia sudah berubah, bukan seperti adik yang ku kenal sebelumnya, aku tak tahu kenapa ?", tapi rasanya sangat canggung ada didekanya. Aku tahu perasaannya kini masih terluka dengan kepergian nenek yang kami cintai, nenek yang membesarkan kami, dan menggantikan posisi ibu kami untuk merawat kami. Dia merawat kami dengan setulus hatinya, akupun juga merasakan kepedihan itu, kepedihan yang tak pernah ku rasakan sebelumnya. Begitu cepatnya dia meninggalkan kami, sebelum melihat kami menjadi orang-orang yang sukses. 
Aku merasakkan kepedihan adikku, ia adalah laki-laki yang paling tegar di seluruh dunia, itu dia di mataku. Saat aku memalingkan pandangan ku kearahnya, aku melihat raut wajahnya yang sedang kebingungan, yang tidak bisa membedakkan hari ini adalah sebuah mimpi atau bukan. Ia akhirnya tak bisa menahan air matanya, ia tak bisa berkata apapun setelah melihat nenek pergi di depan matanya sendiri. Aku ingin memeluknya, ingin berkata padanya bahwa ini bukan akhir dari segalanya, tapi percuma saja, akupun juga sangat kesakitan menahan luka ini. Aku sudah berusaha menahan air mataku agar tak jatuh, tapi itu tak bisa aku lakukan.
Kejadian itu membuat kami semakin menjauh, aku berharap dia baik-baik saja.
Dan akhirnya aku kini mencoba bangkit kembali dari luka itu, meski tak semua luka itu bisa ku sembuhkan. Aku memulai hari ku lagi, dengan kesibukkan yang ku buat, aku membuat diriku tak bisa diam, karena jika aku diam, aku akan mengingat semuanya dan luka itu terbuka kembali. Aku memulai hariku di sekolah, dengan mencoba menghibur diriku sendiri, meski semua teman-teman ku mengatakan kalau aku ini sudah gila. 
Ya, aku memang sudah gila, namun aku tak mau menunjukkan sisi itu didepan semua orang, karena aku tak mau orang lain meremehkan aku. Andai mereka tak tahu, tak semua orang gila itu rendah, tapi itu tidak mungkin dan tidak akan pernah terjadi. Tapi itu tidak membuat perasaan ku hilang, aku selalu merasakkan dia ada di sisiku kini dan seterusnya sedang tersenyum. 

Tepat pada bulan November aku melaksanakan Ulangan Akhir Semester I, aku menegerjakannya dengan  tenang, hingga hari terkahir.

Namun, hal yang tak pernah ku bayangkan terjadi padaku.
Saat aku akan bangun pagi, pendengaranku mengalami gangguan, dan merubah segalanya dari ku. 
Aku berifikir itu hanya hal biasa, tapi hari ini pikiran ku salah. Pendengaranku semakin berubah, telinga sebelah kiri ku tak bisa mendengar apapun.
Aku tak bisa melakukan apapun, saat aku mencoba membersihkannya, bukannya semakin membaik, tapi itu membuat telinga ku semakin sakit. Aku seperti kehilangan segalanya, karena mendengar dengan sebelah telinga itu rasanya sangat mengerikan. 
Aku tak pernah berfikir hal ini akan terjadi padaku, aku semakin terpuruk, aku kecewa dengan diriku, aku kecewa dengan semua orang. Disaat seperti ini tak ada yang mau menemaniku bahkan memberi semangat untukku. Aku hanya merasakkan nenek tersenyum padaku, dan berkata aku tidak boleh putus asa, aku harus terus melangkah. 

Hari senin, hari pertama aku libur semester.
Aku masih dengan kondisi tidak bisa mendengar dengan telinga sebelah kiriku, masih dengan perasaan hancur dan terluka karena aku tak bisa mendengar dengan jelas, apa lagi untuk mendengarkan musikpun aku enggan dan yang pasti aku merasa malu. Setelah aku berfikir lama, aku akhirnya memutuskan untuk pergi ke dokter memeriksakan telinga ku.


Hari itu aku benar-benar merasa khawatir dengan apa yang dilakukan oleh dokter saat memeriksaku. 
Tiba giliran ku untuk di periksa oleh dokter. Aku menceritakan semua yang ku rasakan, saat dokter memerika ku, dokter bilang hanya sedikit gangguan. Dokterpun memberiku obat.

Aku samapai di rumah dan langsung menggunakkan obat itu, aku terus menggunakannya secara rutin. Hingga aku merasakan hal yang aneh lagi. Sekarang telinga ku yang kanan terasa seperti telinga ku yang kiri. Kini aku benar-benar tak bisa mendengar apapun. Aku hampir lupa berapa hari sudah aku mengalami hal itu.

Akhirnya ku putuskan untuk pergi kedokter lagi. Aku kembali menceritakan semuanya pada dokter. Dokter hanya bilang pada ku"tak usah khawatir, ini akan baik-baik saja, kamu pasti akan sembuh".
Aku di berikan obat sama lagi. Aku pulang dengan kesal, dengan perasaan kecewa di hatiku. Aku terus bertanya apakah aku bisa mendengar lagi, Aku bisa mendengar, tapi tidak dengan jelas, tentunya itu berlaku untuk telinga ku yang kanan, sedangkan yang kiri tidak. Aku kecewa dengan diriku. Tak satupun yang mengerti perasaan ku kini. Aku merasa jenuh.

Hari untuk aku sekolah sudah semakin dekat. Aku tidak mungkin bisa sekolah dengan kondisi seperti ini. Aku benar-benar merasakan baimana menjadi orang tuli. 

Kebetulan aku libur sampai pergantian tahun yang baru. Bagi semua orang itu adalah hari yang spesial, tapi tidak untukku.
Selama liburan, aku menghabiskan waktu ku hanya mengurung diri di dalam kamar. Tapi hari dimana adalah hari pergantian tahun yang menurut orang-orang hari yang sangat spesial, aku memberanikan diri untuk keluar dari kamarku, dan aku bertemu dengan pamanku. Ya, pamanku yang baik hati dan tidak sombong tentunya. Aku bingung harus bagaimna jika dia mengajakku untuk bicara, tapi aku bersikap biasa saja, seperti tidak ada apapun yang menggangguku.
Dan ternyata benar saja, dia mendekatiku dan bertanya apakah aku ada acara malam nanti atau tidak. Untung saja telinga ku yang kanan bisa mendengarnya walau sedikit aneh, karena suara pamanku yang sebenarnya sangat besar menjadi seperti suara semut di telinga ku. 
Aku berkata padanya, kalau malam nanti aku tak ada acara apapun dan aku tak ingin kemana-kemana. Dan celakanya dia menawarkan aku untuk datang ke rumahnya, merayakan hari pergantian tahun bersama.

Saat itu aku tak berniat untuk datang dalam kondisi seperti ini. Tapi disaat yang bersamaan sepupuku menelpon, dia mengajak dan memaksa ku untuk datang. Mau tak mau aku harus menurutinya, kalau tidak dia bisa ngambek, kalau lagi ngambek rupanya dia sangat jelek dan aku benci melihatnya. 
Aku sudah samapai di rumah pamanku, untung saja keluarga yang datang tidak banyak, jadinya aku bisa tenang. Disana aku tak melakukan apapun, kami hanya makan malam bersama, itu saja. Itu menurutku, karena setelah makan malam bersama, aku masuk ke kamar sepupuku, dan tidur di kamarnya. Tapi aku aku tak mau berlama-lama disana, dengan kondisiku yang tuli sebelah ini. 

Akhirnya aku sampai di rumah. 
Rasanya sangat melelahkan, aku melemparkan tubuhku di atas tempat tidur. Sebelum tidur aku berdo'a agar besok menjadi hari yang lebih baik untukku dan tidur dengan nyenyak, aku juga tak ingin mendengar suara petasan saat tengah malam nanti. Tapi aku memang tidak bisa mendengar apapun, bodohnya aku. 

Dan benar saja, aku tidak mendengar suara petasan, saat aku kembali bangun pada pukul 02.00,,dan itu masih malam tentunya. Aku melanjutkan tidurku lagi, sampai akhirnya aku terbangun jam 7 pagi. 
Aku beranjak dari tidurku menuju WC, untuk mencuci wajah dan menggosok gigi ku. Aku tersadar kalau telinga ku masih tidak bisa mendengar dengan jelas.
Aku mengeringkan wajahku dengan handukku yang lembut dan halus, itu adalah handuk favoritku. Aku masuk kedalam kamar untuk membuka aku facebook ku, untuk mengganti status ku yang baru menjadi lajang.

Aku bosan dengan aktifitasku akhir-akhir ini, aku mencoba kembali mengobati telinga ku. Tak berapa lama setelah aku mengobatinya, keajaiban terjadi padaku. Puji Tuhan, kini aku benar-benar bisa mendengar dengan jelas. Ini benar keajaiban di tahun yang baru yang pernah Tuhan berikan untukku. Sungguh aku tak menyangka betapa menderitanya menjadi orang yang benar-benar tuli, padahal aku hanya tak bisa mendengar dengan jelas saja sudah mengeluh, apa lagi dengan orang benar-benar tuli. Semoga saja Tuhan juga memberikan mereka keajaiban seperti yang ku dapat di Tahun yang baru ini TUHAN. ^_^

Rabu, 11 Desember 2013

putih abu-abu

Hai, kenalin nama gue EKA,,aku sekolah di SMA 2 Mataram, jurusan yg gue ambil IPA,,
gue punya teman" yg gokil, gila, stres semua jadi satu kaya permen nano-nano. Tapi mereka semua baik :) kecuali gue mungkin ya hehe :)..gue orang yg gak terlalu banyak ngomong, itu menurut gue sendiiri,,tapi sekarang gue gak lagi ceritain tentang diri gue, tapi gue mau ceritain tentang perjalanan gue di SMA. kita semua sudah melalui masa-masa dari remaja, alay, sampai sekarang udah rada-rada dewAsa :P kita hampir 2 tahun sama",,tapi terlalu banyak kenangan yang kita lalui,,sampai" gue gak bisa ceritain semuanya. Gue bukannya mau beda"in SMP sama SMA,, tapi ini memang kenyataannya. Gue lebih nyaman pas gue masuk SMA,,karna knpa ? otaknya pada waras semua, jadinya gue nyaman, gue punya kejadian buruk waktu di SMP, sumpah itu kejadian yg paling hina banget bagi gue, karena suatu hubungan pertemanan antara gue dan dia akhirnya hancur cuma gara-gara 1 cowok yaitu adik kelas gue sendri waktu di SMP. Awalnya gue biasa ajak, pacaran gak pacaran gue tetap biasa gitu bawaanya, karena waktu SMP gue gak pernah ngerti apa itu pacaran guys ????? -____- Tapi ya namanya otak anak SMP otaknya masih labil ya,? Ya udah gue gak mau cerita masa gue SMP. Tapi gue mau cerita masa gue yg sekarang berkumpul dengan spesies-spesies baru gitu hehehe :D (aku salah satu dari kalian :D). Gue orangnya free. Gue gak peduli mau di benci atau di sukain banyak orang gue gak pernah peduli,,karna bagi gue suka gak suka itu hal yang normal,,sekalipun ada yg nganggep gue musuhnya, tapi dia tetap teman gue karena gue gak bakal bisa sendiri tanpa mereka. Gak terasa sekarang gue udah ngejalaninnya 3 tahun bareng mereka (VINCITORE) gue sedih banget karena 4 bulan lagi kita bakal ngejalanin hidup masing. Satu pesan gue buat mereka,,SEMOGA SUKSES, MENJADI ORANG YANG DERMAWAN, GAK SOMBONG DAN DI MUDAHKAN RIZKINYA. Ok kawan GOOD LUCK KAWAN JANGAN LUPAKAN AKU :D